Selasa, 28 Mei 2013

Macam-macam Kampuh


Kampuh Dasar (Menggabungkan)

Untuk Menyatukan bagian-bagian dari potongan kain pada pembuatan busana seperti menyatukan bahu muka dengan bahu belakang, sisi kiri muka dengan sisikanan belakang dsb, sisa sambungan disebut kampuh. Teknik menjahit sambungan supaya hasilnya kuat, maka setiap penyambungan baik di awal atau pun di akhir tusukan harus dimatikan, agar tidak mudah lepas yaitu dengan cara menjahit mundur maju atau dengan cara mengikatkan kedua ujung benang. Pemakaian kampuh disesuaikan dengan kegunaan yang lebih tepat. Kampuh (teknik menggabungkan) ada bermacam-macam antara lain :
1. Kampuh Terbuka
kampuh yang tiras sambungannya terbuka/dibuka, teknik penyelesaian tiras ini ada beberapa cara :
a. Kampuh terbuka dengan cara setikan mesinpenyelesaian dengan cara melipat kecil pinggiran tiras dan disetik dengan mesin  sepanjang pinggiran tersebut.
b. Kampuh terbuka dengan penyelesaian tusuk balut, yaitu dengan penyelesaian tiras disepanjang pinggiran tiras diselesaiakan dengan tusuk balut.
c. Kampuh terbuka yang diselesaikan dengan obras,yaitu penyelesaian disepanjang pinggiran tiras diselesaikan dengan diobras. Cara ini padasaat sekarang banyak dipakai terutama untuk busana wanita dan busana pria (celana pria).
d. kampuh terbuka diselesaikan dengan rombak(dijahit dengan kain serong tipis, dilipat dan disetik) ini hanya dipakai untuk busana yang dibuat dari bahan/kain tebal. Kegunaanya untuk menyambungkan (menjahit) bagian-bagian bahu, sisi badan, sisi rok, sisi lengan, sisi jas, sisi mantel, sisi celana, dan belakang celana.

2. Kampuh Balik
Kampuh yang dikerjakan dengan teknik membalikkan dengan dua kali jahit dan dibalikkan dengan cara, pertama dengan menjahit bagian buruk menghadap bagian buruk (bagian baik) yang betiras dengan lebar tiras dengan ukuran 3mm, jika memungkinkan dibuat lebih halus/kecil, kemudian dibalikkan dan dijahit dari bagian buruk menghadap bagian baik dengan pinggir tirsnya masuk ke dalam, hasil kampuh ini paling besar 0,5 cm. kegunaan kampuh balik untuk:
a. Menjahit kebaya yang dibuat dari bahan tipis.
b. Menjahit kemeja.
c. Pakaian tidur dan sebagainya

3. Kampuh Pipih
Kampuh yang mempunyai bekas jahitan pada satu sisi sebanyak dua setikan, dan sisi yang sebelahnya satu setika, kampuh ini bias dipakai untuk dua sisi (untuk bagian luar atau bagian dalam yang mana keduanya sama-sama  bersih). Teknik menjahit kampuh pipih, lipatkan kain yang pinggirannya bertiras selebar 1,5 cm menjadi o.5 cm, tutup tirasnya dengan lipatan yang satu lagi. Kampuh ini dipakai untuk menjahit kain sarung, kemeja, celana, jaket, pakaian bayi dan sebagainya.

4. Kampuh Perancis
Kampuh yang hanya terdiri dari satu jahitan yang didapatkan dengan cara menyatukan dua lembar kain. Kain bagian baik berhadapan sesame baik, tetapi tidak sama lebar/pinggirnya, lipatkan pinggir kain yang satu (kain yang lebih lebar) dengan kain yang laian, lalu jhit tiras dengan lebar 0,6 mm. kampuh perancis ini cocok dipakai untuk menjahit bahan yang tipis.

5. Kampuh Sarung
Kampuh yang tampak di kedua sisinya . cara melakukan setikan kampuh sarung adalah sebagai berikut : pinggiran (a) dan (b) sama-sama besar, kampuh semula 1cm lalu keduanya dikumpul berpadu, tiras dilipat dengan posisi saling berhadapan dan dapat dibantu dengan jelujuran. Tirasnya sama-sama dilipat menjadi 0,5cm  lalu dijahit pinggirannya dari bagian buruk. Kegunaan dari kampuh sarung ini adalah untuk menjahit kain sarung pelekat (kain sarung bercorak/kotak-kotak) ketika menjahit corak/kotaknya harus sama juga untuk menjahit kemeja, jas dan jaket.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar